Ryan Giggs juga membenarkan kabar soal melanjutkan karir menjadi seorang pelatih.
Ryan Giggs mengungkapkan rasa kecewa atas tersingkirnya Manchester United secara kontroversial dari Liga Champions di tangan Real Madrid. Pemain berusia 39 tahun ini baru saja menandatangani perpanjangan kontrak untuk satu tahun ke depan awal bulan ini.
Sayang, penampilan ke-1000-nya harus dirusak oleh wasit Cuneyt Cakir ketika ia mengusir Luis Nani dan membuat pertandingan perdelapan final Liga Champions berjalan timpang. Skor akhir menunjukkan Los Merengues mampu unggul 2-1 di Old Trafford.
Dalam sebuah wawancara khusus dengan mantan rekan setimnya di The Red Devils, Gary Neville, di Daily Mail, Giggs mengungkapkan rasa sakit hatinya. “Aku mungkin sudah lama tak merasakan kekecewaan seperti ini. Tetapi masih ada hal positif di kepalaku. Karena aku pikir kami tampil sangat baik hingga membuat Real Madrid terlihat seperti tim biasa saja.”
“Penampilan kami menunjukkan performa tingkat Eropa. Kami mengontrol jalannya pertandingan. Manajer selalu mengatakan sesuatu tentang pertandingan di Eropa: ‘Hati-hati, karena atap bisa runtuh tiba-tiba.’ Dan itu benar-benar terjadi.”
“Tetapi itu terjadi bukan dalam hal Anda bisa benar-benar menyalahkan para pemain, taktik, atau penampilan (kami). Itu sangat aneh. Semua terdiam dan patah hati. Benar-benar sangat mengejutkan. Awalnya aku ingin mengatakan kepadanya (wasit) bahwa Nani melihat ke arah bola. Aku kembali ke posisiku di tepi area penalti karena mereka akan mengeksekusi tendangan bebas.
“Aku sedang melihat ke arah wasit ketika dia melakukannya (memberi kartu merah). Aku belum pernah mengalami rasa terkejut seperti itu di lapangan hanya karena aku tidak mengharapkannya. Dan aku belum pernah melihat satu stadion sama-sama terkejut.”
Giggs kemudian mengiyakan kabar jika ia akan mencoba berkarir di dunia manajerial setelah gantung sepatu. “Sebagai seorang pesepakbola, Anda tak akan melihat ke arah yang lebih jauh. Aku mengatakan kepada diri sendiri: ‘Anda akan berada di mana dalam dua atau tiga tahun ke depan?’”
“Anda punya skenario yang ideal di mana Anda bisa menjadi staf pelatih di United untuk mempelajari bagaimana segalanya berlangsung di sebuah klub sepakbola lantas mengambil pekerjaan manajer.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar