Minggu, 17 Maret 2013

Manchester United 1 – 0 Reading


Gol tunggal Rooney bawa United unggul 15 poin dari City.
Manchester United bangkit dari dua laga menyesakkan kontra Real Madrid dan Chelsea. Menjamu Reading di Old Trafford, Sabtu (16/03), Setan Merah berhasil meraih kemenangan tipis 1-0 berkat gol semata wayang Wayne Rooney di babak pertama.
Tampil tanpa sejumlah nama utama yang diistirahatkan, United memulai laga dengan permainan yang terkesan lambat. Peluang pertama mereka baru tercipta saat pertandingan memasuki menit ke-14. Ashley Young melakukan tusukan ke kotak penalti dan melepaskan sepakan melengkung dengan kaki kanannya – sayang, bola masih melebar di sisi gawang.
Menit 21, Rooney akhirnya membuka skor. Aksi solo run Rio Ferdinand membuka ruang bagi Rooney untuk melepaskan tembakan dari luar kotak penalti. Sepakannya sempat terdefleksi oleh Alex Pearce sehingga melambung tanpa bisa dijangkau oleh kiper Stuart Taylor.
Di menit 31, tembakan keras Robin van Persie dari jarak 30 yard masih bisa ditepis Taylor. Semenit setelahnya, gantian Reading mengancam lewat sepakan jarak jauh Robson-Kanu yang menyamping tipis di sisi kiri gawang David de Gea.
Di babak kedua, Reading cukup mampu merepotkan pertahanan tuan rumah. Mereka sempat mengklaim penalti saat Adrian Mariappa terlibat duel dengan Nemanja Vidic di kotak penalti. Namun, wasit Lee Mason tak bergeming.
Pada menit 63 Robin Van Persie coba menuntaskan puasa golnya di lima laga terakhir lewat sebuah free kick. Namun, usahanya masih bisa digagalkan oleh Taylor.
Setelahnya, United memainkan tempo permainan. Satu peluang terakhir tercipta di masa injury time. Sayang, Rooney gagal menjangkau umpan silang Van Persie.
Ini adalah kemenangan keenam secara beruntun armada Sir Alex Ferguson di ajang Liga Primer Inggris. Hasil yang membuat mereka kini unggul 15 poin bersih dari Manchester City yang sebelumnya takluk 2-0 dari Everton.
Susunan Pemain

Man. United:
 De Gea; Smalling, Buttner, Ferdinand, Vidic; Anderson (Kagawa 85′), Giggs, Young (Carrick 74′), Welbeck; Rooney, Van Persie

Reading:
 Taylor, Shorey, Kelly (Morrison 88′), Pearce, Mariappa, Karacan, Leigertwood, McAnuff, McCleary, Robson-Kanu (La Fondre 69′), Hunt (Blackman 69′)

Kamis, 14 Maret 2013

Málaga celebrate 'fantastic achievement'

Málaga CF scorers Isco and Roque Santa Cruz reflected on their goals and aking the club past FC Porto into the quarter-finals – a dream for boyhood fan Jesús Gámez.
from La Rosaleda
Málaga celebrate 'fantastic achievement'
Jesús Gámez celebrates with Málaga goalkeeper Willy ©Getty Images

Roque Santa Cruz, Málaga forward
This is amazing. We were dreaming about a win like this right from the time we lost in Porto. We thought it would be hard and it was, but now all our work has paid off. It's a fantastic achievement for Málaga and whatever happens in the next round it's already something magnificent for the club. We are living a dream.
We feel the community's pride during each one of our daily training sessions. I think if you've been playing in big clubs for a long time you learn to always think about winning for the community, winning under pressure. That's important for us – we have people who know how to win under that kind of pressure. It's the ideal situation in fact because we have guys with lots of experience, who think big and who have the winning mentality because of having been through this previously. That's the mentality this club deserves.
As far as the winning goal goes, there are many times you try to do too much when you make your run. This time I saw where the ball was going to come and I kind of expected it. It's always a little bit of luck to stand in the right place but instinct plays a big part too. I'm very proud of the goal and what it means to all these people. It's fantastic.
Now we are in the draw and of course we would like to avoid the Liga clubs because it would be nice to have as many Spanish clubs in the semi-finals as possible.
It would be great to play somebody like Bayern because they are a historic name and a big club. For the people here it would be massive, even bigger than this has been today. Then of course because Martín [Demichelis] and I played there in the past so to have the chance to play them in the Champions League quarter-final would be great.
Isco, Málaga midfielder
To overturn a 1-0 defeat has been a great experience and it was tough. I thought our team was immense. Plus the fans were equally good. In the end we more than merited the victory. It's probably Málaga's greatest-ever achievement, a moment which was probably overdue and I'm proud to have been involved with this terrific generation of footballers at this club. After the first 90 minutes in Portugal we knew we'd have a chance to win here. We are a strong team and we never stopped believing that we could go through. That's crucial.
My goal? Well you don't think about much except celebrating with your team-mates. It was a crucial moment, obviously, because it was a big boost to be back on even terms and that was the springboard to winning. So now we wait to see who we draw and we strive to maintain the humility which has been our hallmark thus far.
Jesús Gámez, Málaga defender
You can't ask more than what we did today. I'm from Malaga and I'm a lifelong Málaga supporter too. So what we've lived through today in the Rosaleda is something quite unique. Right now it's fresh in our minds, but this is a memory which will stay with us forever. It's a game which was nothing like the first leg. They started really fiercely and we didn't get time on the ball. Then as soon as we took time in possession and imposed our brand of football that was the key to overturning the one-goal deficit.
You know that once we got to this stage of the tournament it was all pretty relaxed for us. Everyone thought that Porto were better than us but we knew – and it was demonstrated – that it's only ever about who's better on the pitch over 180 minutes. One of the most fundamental things for us if we are to beat 'big' teams is self-belief. Really, I'd say we aren't scared of anyone in this quarter-final draw.
 

Malaga 2 – 0 FC Porto

Dongeng dari Andalusia itu masih bersambung.
La Liga memang jumawa. Tak bisa dibantahkan. Setidaknya jika menengok para kontestan yang akan saling lirik, Jumat (15/3) esok dalam drawing Delapan Besar. Noda hanya terjadi di Mestalla kala PSG sukses mempermalukan Valencia di leg pertama bulan silam yang membuat perjuangan Roberto Soldado cs. di Paris menjadi sia-sia.
Tragedi bisa saja terjadi andai Madrid, Barca juga Malaga tak mampu bangkit. Los Blancos sukses memanfaatkan keunggulan jumlah pemain di Old Trafford. Blaugrana malah menggila. Hanya butuh tiga gol, Leo Messi cs. memberi bonus gol tambahan bagi publik Camp Nou.

Terbaru, penikmat bola di La Rosaleda berpesta pora usai gol Roque Santa Cruz di pertengahan babak kedua membuat anak bawang unggul agregat gol. Sebelumnya, wonderkid paling dibicarakan di Spanyol, Isco menyamakan gol saat nemu bola liar hasil tangkapan Helton jelang jeda.
Manuel Pellegrini jelas dieluk-elukkan di seantero Andalusia. Di bawah ancaman ketukan palu maut UEFA 21 Maret mendatang, permainan Joaquín cs. terlihat rileks. Tekanan kubu Portugal di awal pertandingan tak membuat grogi barisan pertahanan yang digalang Demichelis.
Pellegrini yang memercayakan Baptista sebagai tukang gedor bersama Saviola sejak kick off seharusnya bisa tersenyum andai gol penyerang mungkil Argentina tak dianulir Rizzoli. Namun publik La Rosaleda tak perlu galau. Tiga menit berselang, sepakan lengkung Isco menjauh dari jangkauan tangan Helton. Gol yang membuat tugas tuan rumah tinggal separuh jalan.

Keajaiban makin terang saat Defour tak kuasa menahan rasa gatal untuk menghentikan dribble Joaquín. Dua kartu kuning untuk pemain asal Belgia saat menit paruh akhir pertandingan baru menginjak angka empat. Pertandingan pun mutlak milik tuan rumah. “Diusirnya Seven Defour dan cedera João Moutinho mempengaruhi jalannya pertandingan,” Vítor Pereira hanya bisa mengeluh di konferensi pers.
Sentuhan kaki Martínez memanfaatkan sepakan bebas nyaris mengubur mimpi tuan rumah sebelum akhirnya penyerang senior asal Paraguay menjadi pahlawan. Lompatan Santa Cruz menyambut corner kick resmi mengantarkan Los Boquerones ke Delapan Besar. “Liga Champions adalah esensi sepakbola. Pencapaian ini terlihat mustahil. Menjadi mimpi siapa pun berada di sini,” ucap bintang muda tuan rumah, Isco yang terpilih sebagai player of the match oleh salah satu sponsor resmi.
Susunan pemain
Málaga: Caballero; Gámez, Demichelis, Weligton, Antunes; Joaquín (Camacho 87′), Toulalan, Iturra, Isco; Baptista (Santa Cruz 73′), Saviola (Piazon 78′)
Porto: Helton; Danilo, Otamendi, Mangala, Alex Sandro (Atsu 69′); Fernando, Lucho González, Defour, Varela (Maicon 57′); Moutinho (James Rodríguez 46′), Jakson Martínez

Giggs Akan Menjadi Suksesor Ferguson

“Anda harus bermimpi besar, jika Anda tidak bermimpi besar, Anda tidak akan berhasil.”
Ryan Giggs ingin menggantikan Sir Alex Ferguson sebagai manajer Manchester United, itulah pendapat yang dilontarkan mantan rekan setimnya Gunnar Solskjaer Ole.
Seorang mantan bintang Old Trafford yang saat ini menjabat sebagai manajer klub Molde di Norwegia, Solskjaer, pernah dikaitkan akan mengisi pekerjaan sebagai manajer di Manchester United setelah sempat memulai karir kepelatihan di tim cadangan The Reds Devils.
“Giggsy, ia melihat pekerjaan di United untuk dirinya. Dia punya potensi yang besar,” ucap Solskjaer seperti dikutip Mirror. “Giggsy akan bermain satu tahun lagi, tapi saya mengatakan dia mempunyai mata dan telinga yang lebih terbuka untuk apa yang dilakukan manajer.”
Ferguson saat ini belum menunjukkan tanda-tanda bahwa ia akan segera pensiun, namun Solskjaer, yang tetap berhubungan dengan bekas klubnya, membaca tanda-tanda bahwa gelandang veteran tersebut pada akhirnya akan menempati kursi panas di Old Trafford.
Solskjaer juga sempat dihubungkan dengan dua klub Inggris Aston Villa dan Blackburn Rovers untuk mengisi posisi manajer pada tahun lalu, namun ia dengan tegas mengatakan akan tetap tinggal di negara asalnya untuk mendapatkan pengalaman lebih. Ia juga tidak menyangkal bahwa dirinya akan senang jika dapat menangani Manchester United suatu hari nanti, tetapi ia memandang Giggs sebagai kandidat yang lebih kuat.
“Anda harus bermimpi besar, jika Anda tidak bermimpi besar, Anda tidak akan berhasil. Jadi mari kita tunggu dan lihat apa yang terjadi,” ucapnya. “Giggsy akan tahu itu. Dia punya potensi nyata dan ia akan melihat apa yang manajer lakukan.”
“Saya sudah mengatakan itu sebelumnya bahwa impian saya adalah menangani Manchester United. Itu adalah pekerjaan besar. Pekerjaan terbesar di dunia,” pungkas pria 40 tahun ini.

Gelar Akan Jadi Pelecut Semangat Pemain Muda United

Sangat penting bagi para pemain muda untuk mencicipi gelar juara demi menjaga semangat mereka untuk ke depannya.
Bagi Manchester United, merengkuh trofi pada musim ini akan menjadi batu loncatan untuk gelar selanjutnya. Begitulah gambaran pernyataan striker The Red Devils, Wayne Rooney.
Pemain Inggris ini adalah orang yang kompeten untuk mengucap kalimat tersebut. Pasalnya, setelah mendapatkan Piala Liga pada tahun 2006 di Old Trafford, ia ikut merasakan tiga gelar Liga Primer Inggris dalam beberapa musim selanjutnya. Jangan lupakan gelar Liga Champions 2008.
Para pemain yang didatangkan selama dua musim terakhir rata-rata belum merasakan gelar juara bersama United. Sebut saja Robin van Persie, Shinji Kagawa, Nick Powell dan Alexander Buttner yang didatangkan musim panas lalu.

David De Gea, Ashley Young dan Phil Jones yang diboyong periode lalu. Bahkan produk asli akademi seperti Tom Cleverley belum merasakan nikmatnya jadi juara. Sementara Danny Welbeck hanya merengkuh medali juara dari Piala Liga 2009.
Kini, United unggul 12 poin di puncak klasemen Liga Primer Inggris dan Rooney yakin gelar liga akan membantu mereka dalam beberapa tahun mendatang. “Kami punya skuat brilian dengan perpaduan antara pemain berpengalaman dengan pemain muda yang punya kemampuan hebat dan keinginan untuk menang,” ujar Rooney kepada Inside United.
“Kesuksesan musim ini sangat penting karena akan memberikan kami sebuah fondasi yang kuat untuk berkompetisi beberapa tahun ke depan. Setelah pemain muda merasakan gelar juara, mereka akan menyadari betapa nikmat rasanya dan mereka akan ingin melakukannya lagi dan lagi. Semoga mereka bisa mencicipinya musim ini.”
Mantan pemain Everton percaya bahwa kunci untuk mempertahankan keunggulan di Liga Primer Inggris adalah tidak cepat puas dan fokus demi memenangi setiap pertandingan.
“Anda hanya ingin mempertahankan atau mencoba dan menjauhkan jarak dengan terus menang. Anda tak akan pernah melihat situasi seperti ini dan berkata, ‘Kami unggul cukup besar sehingga kami boleh kalah dalam satu pertandingan dan seri satu dua kali.’ Ini semua tentang kemenangan dan memastikan Anda tak kehilangan poin.”

Mantan Pemain United Minta Rooney Tetap Bertahan

Kedatangan Robin van Persie yang menggeser Wayne Rooney dianggap sama seperti saat Ruud van Nistelrooy menggantikan posisi Andy Cole.
Andy Cole meminta Wayne Rooney untuk tidak meninggalkan Old Trafford musim panas ini dengan menyebut keputusannya meninggalkan Manchester United pada tahun 2001 sebagai sebuah kesalahan.
Masa depan striker berusia 27 tahun ini mulai jadi bahan pergunjingan sejak ia tak masuk dalam sebelas pemain utama melawan Real Madrid di Liga Champions pekan lalu. Peristiwa ini menyentak tim-tim Eropa semacam Paris Saint-Germain dan Bayern Muenchen untuk memantau situasi yang terjadi.
Cole, yang pergi meninggalkan United untuk bergabung bersama Blackburn Rovers setelah kesulitan mendapatkan tempat utama di skuat, yakin Rooney masih punya banyak hal yang bisa ditawarkan pada Sir Alex Ferguson dan harus belajar menerima keputusan manajer.

“Wayne punya kualitas. Ia akan memainkan banyak pertandingan bagi United,” ucap Cole seperti dilansir The Sun. “Ia masih punya banyak kesempatan di sini dan ia akan mencetak banyak gol juga di sini.”
“Saya tak melihat itu sebagai masalah. Semua orang pernah ditinggalkan saat pertandingan besar dan kembali seminggu kemudian. Manajer meninggalkan pemain besar di pertandingan besar. Hal ini sudah sering terjadi.”
“Saat kami memenangi treble, kami mencapai final Piala FA dan ia meninggalkan sejumlah pemain. Pertandingan terakhir Liga Primer Inggris, ia meninggalkan pemain saat melawan Tottenham., saya salah satunya. Pertandingan besar berikutnya, Anda bisa bermain. Itu adalah bagian dan paket dari klub seperti United.”
Pemain tim nasional Inggris ini sedang bersaing dengan rekrutan musim panas, Robin van Persie, pada musim ini. Situasi ini mirip saat Cole menghadapi kehadiran Ruud van Nistelrooy, yang membuatnya hengkang dari United.
“Saya bisa memahami perasaan Wayne,” tambahnya. “Saya melihat kembali apa yang terjadi pada saya dan jika saya tidak begitu keras kepala, saya bisa tetap bersama United.”
“Saya melihat ke belakang dan saya berpikir, ‘Seharusnya saya tetap di sana’. Tetapi, ketika Anda masih muda dan bersemangat, Anda ingin bermain sepakbola di setiap minggu. Anda membuat keputusan dan Anda harus tetap memegangnya.”

Nani: Inilah Waktu Saya!

Musim ini Nani baru bermain sebanyak 17 kali dan hanya mencetak empat gol
Kontrak pemain sayap Manchester United Luis Nani akan segera berakhir musim depan. Pemain yang hampir dijual ke Zenit St. Petersburg pada musim lalu berharap penampilannya akan meyakinkan Manchester United untuk memperbarui kontraknya.
Nani menyatakan ia akan menunjukkan kepada Manchester United bahwa ia layak untuk mendapatkan kesepakatan baru. Pemain internasional Portugal belum mendapatkan persetujuan baru dengan The Red Devils sejauh ini.
Perwakilan Nani mengatakan bawah sang pemain ingin meminta kenaikan gaji sebesar 130.000 poundsterling per pekan dan menyatakan pihak klub harus mengalah untuk segera menaikkan gajinya yang saat ini berkisar 90.000 poundsterling per pekan.
Manajer Manchester United Sir Alex Ferguson dengan tegas mengatakan menginginkan pemain 26 tahun itu untuk tetap bertahan. Nani pun bertekad untuk membuktikan dirinya masih layak untuk memenuhi keinginan sang manajer.
Nani menjadi kejutan di lini depan saat Ferguson memilih membangkucadangkan Wayne Rooney di laga krusial kontra Real Madrid di Liga Champions pekan lalu. Namun, pilihan pelatih asal Skotlandia itu terbukti tepat sebelum ia diusir secara kontroversial keluar lapangan.
“Saya ingin menunjukkan kepada manajer bahwa ia bisa mempercayai saya dan dia bisa percaya pada saya dalam setiap pertandingan,” ucap Nani seperti dikutip Mirror.
“Saya ingin menunjukkan kepadanya kontribusi saya dapat membantu memenangkan pertandingan. jadi saya akan terus bekerja keras untuk memastikan saya siap memberikan respon setiap kali saya mendapatkan kesempatan.”
Nani, yang didatangkan dari Sporting Lisbon dengan harga 17 juta poundsterling pada tahun 2007, bisa saja pindah ke klub Rusia Zenit St. Petersburg Agustus lalu. Tapi tuntuan gaji yang besar menghambat kesepakatan dan sejak saat itu ia harus rela berada di bangku cadangan United musim ini.
Cedera harus membuatnya absen selama dua bulan hingga pertandingan melawan Real Madrid, namun kini ia telah memulai tiga dari empat pertandingan terakhir United. Nani percaya ia masih dapat memiliki pengaruh yang besar saat ini hingga akhir musim nanti.
Ia harus ditarik keluar karena mengalami cedera hamstring pada pertandingan di Piala FA melawan Chelsea yang berakhir imbang 2-2, namun tampaknya cedera itu tidak terlalu serius dan Nani kemungkinan akan diturunkan saat melawan Reading pada hari Sabtu.
Pasukan Alex Ferguson kini tengah membidik gelar ganda, Piala FA dan Premier League. Nani menyatakan dirinya siap untuk memainkan peran utama di setiap pertandingan untuk mendapatkan double winner.
“Sekarang kepercayaan diri saya sedang tinggi dan saya rasa yang terbaik masih akan datang dari saya. “Ini adalah waktu saya dan saya rasa saya bisa menjadi bagian penting bagi tim dalam pertandingan besar.”
“Karena saya cedera selama dua bulan, sekarang saya mulai segar ketika beberapa pemain lain mulai kelelahan. “Saya merasa dalam penampilan terbaik saya dan saya sudah hampir tiba di puncak. Saya pikir selama pertandingan berikutnya saya dapat memberikan kejutan kepada orang-orang,” pungkasnya.
Juventus dikabarkan tertarik untuk mendatangkan Nani, yang kemungkinan akan dijual musim depan kecuali jika kesepakatan dapat tercapai bersama Manchester United untuk tuntutan kenaikan gajinya.

Ambisi Gelar Young Akan Segera Terpenuhi

Rekan satu tim Ashley Young di Manchester United membuatnya yakin bahwa klubnya memiliki mental juara.
Pemain sayap Manchester United, Ashley Young, berharap penantiannya akan sebuah trofi juara bergengsi bisa segera berakhir. Young akan segera berusia 28 tahun pada musim panas ini, sudah melakoni 27 laga bersama tim nasional Inggris dan harus membuat United merogoh kocek untuk menebusnya dengan harga 26 juta Poundsterling.
Tapi satu-satunya medali juara yang pernah menggantung di lehernya berasal dari Community Shield yang dimenangkan The Red Devils di tahun 2011. Kini mantan pemain Watford dan Aston Villa ini berniat untuk mengakhiri itu semua.
Dengan keunggulan 12 poin milik United di puncak klasemen Liga Primer Inggris dan bersama tim yang ia percaya memang dilahirkan untuk menang, Young yakin ambisinya akan segera tercapai. “Aku datang ke klub ini untuk memenangi gelar,” ucap Young kepada situs resmi United.

“Itulah yang aku inginkan. Mudah-mudahan kami bisa terus melaju hingga akhir musim dan menjaga performa bagus yang telah kami tunjukkan sejauh ini.”
Rekan-rekan satu tim Young adalah orang-orang yang sudah merasakan sejumlah kejayaan dalam sejarah persepakbolaan Inggris. Sebut saja Ryan Giggs, Paul Scholes, Rio Ferdinand dan Wayne Rooney. Itulah yang membuat Young yakin jika mereka memiliki mental juara.
“Ketika Anda pindah ke klub seperti United, Anda akan melihat lemari piala mereka dan apa yang telah mereka menangkan. Semua orang lahir sebagai pemenang. Manajer memberi Anda keyakinan untuk memenangi setiap permainan dan trofi. Aku bergabung dengan tim ini untuk mendapatkan gelar.”
Namun, United sedang mengalami sedikit kemunduran dengan tak pernah menang dalam dua pertandingan terakhir. Setelah takluk dari Real Madrid di Liga Champions, Chelsea mampu menahan imbang mereka di Piala FA.
“Kami ingin kembali ke jalur kemenangan. Berada di klub seperti Manchester United, kemenangan adalah sebuah kebiasaan. Anda pergi ke setiap pertandingan dengan keinginan untuk menang.”
“Ada kekecewaan saat Anda tidak mendapatkannya. Ada kekecewaan ketika Anda tidak menang dalam sesi latihan. Jika Anda memiliki mental pemenang saat berlatih, Anda akan membawanya ke lapangan dalam pertandingan akhir pekan.”

Selasa, 12 Maret 2013

CHICHA!

Javier "Chicharito" Hernández Balcázar (lahir 1 Juni 1988; umur 24 tahun) adalah seorang pemain sepak bola Meksiko yang bermain di posisi striker untuk klub Manchester United. Hernández menjadi orang Meksiko pertama yang akan bergabung dengan klub Manchester United pada tanggal 1 Juli 2010.[3] Ia sering dijuluki Chicharito oleh para penggemarnya, yang dalam bahasa Spanyol berarti 'si kacang kecil'.
Hernández melakukan debut untuk Meksiko pada September 2009 dalam pertandingan melawan Kolombia. Dia juga mewakili mereka di Piala Dunia FIFA 2010 dan Piala Emas CONCACAF tahun 2011 . Dia adalah pencetak gol terbanyak Piala Emas dengan 7 gol dan dinobatkan sebagai pemain paling berharga dari turnamen.[4] Hernandez adalah pencetak gol tertinggi sepersepuluh dari semua waktu untuk tim nasional Meksiko.[5]

Javier Hernández
Javier "Chicharito" Hernandez vs MLS All Stars.jpg
Javier Hernández ketika bermain untuk Manchester United
Informasi pribadi
Nama lengkap Javier Hernández Balcázar
Tanggal lahir 1 Juni 1988 (umur 24)
Tempat lahir Guadalajara, Meksiko
Tinggi 1.75 m (5 ft 9 in)[1][2]
Posisi bermain Penyerang
Informasi klub
Klub saat ini Manchester United
Nomor 14
Karier junior
1997–2006 Guadalajara
Karier senior*
Tahun Tim Tampil (Gol)
2006–2010 Guadalajara 64 (26)
2010– Manchester United 68 (31)
Tim nasional
2007–2009 Meksiko U-20 5 (1)
2009– Meksiko 43 (28)
* Penampilan dan gol di klub senior hanya dihitung dari liga domestik dan akurat per 16:44, 1 January 2013 (UTC).

‡ Penampilan dan gol di tim nasional
akurat per 16 October 2012

Kehidupan awal

Hernández lahir di Guadalajara, Jalisco dan pertama kali dimainkan di liga rekreasi ketika ia berusia tujuh tahun. Ayahnya, Javier Hernández Gutiérrez, dirinya striker internasional Meksiko sebelumnya, mengatakan dia tidak pernah berpikir putranya benar-benar akan menjadikannya sebagai seorang profesional. Hernández bergabung C.D. Guadalajara pada usia sembilan dan menandatangani kontrak profesional pertamanya ketika ia berusia 15.[6] Dia ditetapkan untuk bermain di Championship FIFA Dunia U-17 2005 , namun cedera absen dia dari tim yang akhirnya memenangkan kejuaraan.[7]

Karir klub

C.D. Guadalajara

Hernández mulai bermain dengan tim divisi lebih rendah Chivas ', Chivas Coras di Tepic, Nayarit di musim 2005-06. Dia melakukan debut untuk Chivas tahun 2006 Apertura dalam kemenangan atas Necaxa di Estadio Jalisco. Dengan skor di 3-0, Hernandez masuk sebagai pengganti Omar Bravo di menit ke-82, sebelum mencetak gol keempat dari permainan lima menit kemudian. Itu satu-satunya gol dalam tujuh penampilan di 2006-07. Dia membuat enam penampilan lebih lanjut dalam 2007-08 tanpa mencetak gol.
Hernández membuat sepuluh penampilan di Apertura 2008 tanpa mencetak gol, tapi ia mencetak empat gol dalam lima belas penampilan di tahun 2009 Clausura. Pada tahun 2009 Apertura, Hernandez selesai sebagai pencetak gol bersama-sepertiga bagian atas, dengan sebelas gol dalam tujuh belas penampilan.[8] Ia mulai tahun 2010 Torneo Bicentenario dengan delapan gol dalam lima pertandingan.[9] Dia selesai sebagai topskorer di Torneo Bicentenario, dengan sepuluh gol dalam sebelas pertandingan dan setelah menghabiskan 5 pertandingan tanpa bermain karena cedera yang dideritanya.[10]

Manchester United

Transfer

Manchester United pertama kali mulai menyadari bakat Hernández pada bulan Oktober 2009, ketika pemandu bakat pergi ke Meksiko pada bulan Desember dan memberi laporan positif setelah menonton beberapa permainan. Karena usia Hernández saat itu, klub awalnya merencanakan untuk menunggu sebelum membuat langkah untuk merekrutnya, tetapi potensi keterlibatannya dalam tim nasional di Piala Dunia membuat klub bergegas untuk membuat penawaran. Kepala pemandu bakat United, Jim Lawlor, pergi ke Meksiko selama tiga minggu pada bulan Februari dan Maret untuk menonton Hernández dan mengajukan laporan lain yang positif tentang dirinya, sebelum pengacara klub pergi ke Meksiko untuk menyelesaikan dokumen.[11]
Pada tanggal 8 April 2010, Hernandez sepakat untuk menandatangani kontrak dengan Manchester United dengan nilai yang tidak diungkapkan,[12] tunduk pada aplikasi izin kerja. Sehari sebelumnya, Hernandez telah hadir di Manchester United saat klub itu memenangi pertandingan perempat final Liga Champions atas Bayern Munich di Old Trafford.[13] Kesepakatan itu dilakukan dalam kerahasiaan penuh. Sebagai bagian dari kesepakatan itu, United memainkan pertandingan persahabatan melawan Chivas dalam rangka membuka stadion baru mereka pada tanggal 30 Juli. Pada tanggal 27 Mei, izin kerja diberikan, yang memungkinkan transfer dapat dibuat resmi pada tanggal 1 Juli.
Hernández bermain untuk Manchester United
Hernández membuat debut pada 28 Juli, yaitu sebagai pengganti di menit ke-63 untuk Nani di game 2010-Star MLS. Ia mencetak gol pertamanya untuk klub 18 menit kemudian, melalui lambungan bola yang melewati Nick Rimando dari luar daerah pinalti setelah mendapatkan umpan dari Darren Fletcher.[14] Dua hari kemudian, Hernandez mencetak gol melawan Manchester United saat bermain dalam pertandingan persahabatan untuk klub lamanya, Chivas,.[15][16] Ia memulai permainan dengan mengenakan jersey Chivas dan mencetak gol setelah hanya delapan menit. Ia beralih sisi di babak pertama, tapi tidak mampu mencegah kekalahan 3-2 untuk Manchester United. Ia mencetak gol untuk pertandingan pra-musim ketiga berturut-turut, salah satunya pada saat ia mencetak gol dalam kemenangan 7-1 dalam Liga Irlandia XI di Stadion Aviva yang baru diresmikan pada tanggal 4 Agustus.
Selama musim 2010-2011 dan sampai musim ini, Hernandez selalu tampil sebagai pemain super-sub yang berbahaya. Ia menjaga konsistensi permainannya untuk selalu bisa memecah kebuntuan dengan gol-golnya, meskipun ia sering keluar masuk dalam jajaran starting 11 Manchester United. Pada musim 2012-2013 dengan kedatangan Robin van Persie, praktis United memiliki opsi tambahan selain Danny Welbeck dan Wayne Rooney, yang secara taktis semakin mempersulit peluangnya untuk konsisten sebagai reguler di jajaran starting 11. Namun nyatanya ia tetap tampil sangat bagus ketika tampil sebagai pemain pengganti maupun tampil sejak menit awal. Hernández mulai musim ketiganya dengan United pada tanggal 2 September 2012, datang sebagai pengganti 72 menit untuk Danny Welbeck dalam kemenangan 3-2 melawan Southampton.[17] Pada tanggal 15 September, ia diangkat dalam starting eleven untuk pertandingan melawan Wigan, memainkan semua 90 menit. Meskipun penaltinya digagalkan di menit kelima oleh kiper Wigan Ali Al-Habsi, Hernandez mencetak gol pertamanya musim ini, serta membantu dalam gawang rekan setimnya Nick Powell dalam kemenangan 4-0.[18] Pada tanggal 23 Oktober, Hernandez mencetak gol gol dalam kemenangan comeback 3-2 melawan SC Braga dalam pertandingan Liga Champions babak penyisihan grup setelah turun 2-0 di babak pertama. Lima hari kemudian, Ia mencetak gol kemenangan melawan sembilan orang Chelsea dalam kemenangan 3-2 kontroversial setelah ia dianggap telah berada dalam posisi offside saat mencetak gol tersebut. pada tanggal 10 November 2012, Hernandez masuk sebagai pemain pengganti babak kedua dan mencetak dua gol saat United datang. 2-0 untuk mengalahkan Aston Villa 2-3 di Villa Park. Pada akhir pertandingan, Hernandez mengklaim hat-trick, tapi replay menunjukkan bahwa tendangannya untuk gol kedua United adalah bunuh diri oleh bek Villa Ron Vlaar.[19] Pada tanggal 24 November, ia mencetak gol kelima liga musim ini dalam kemenangan kandang 3-1 atas QPR. Pada 26 Desember, Hernández mencetak gol ke-4 United di menit-menit akhir dalam pertandingan menegangkan yang dimenangkan 4–3 atas Newcastle United di Old Trafford.[20][21][22][23]

LUIS NANI!

Luís Carlos Almeida da Cunha (lahir di Praia, Cape Verde, 17 November 1986; umur 26 tahun), lebih dikenal sebagai Nani, adalah seorang pesepak bola asal Portugal yang saat ini bermain untuk tim Manchester United dan Portugal. Posisinya adalah Gelandang Sayap. Meskipun ia kuat di kaki kanan, ia telah digunakan di sayap kiri pada banyak kesempatan.
Nani lahir di Cape Verde dan beremigrasi ke Eropa bersama keluarganya pada usia dini. Ia dibesarkan di Portugal dan memulai karier sepak bolanya bermain untuk klub lokal Real Massama. Pada usia 16, ia mulai pelatihan dengan Sporting Clube de Portugal dan SL Benfica pada hari alternatif, akhirnya bergabung dengan tim junior Sporting setelah mereka menawarkan pelatihan pra-musim. Pada tahun 2005, ia membuat debut profesional bersama klub dan memenangkan Piala Portugis selama musim kedua dengan mereka. Nani dianugerahi Pemain Muda SJPF dari Bulan Mei 2007 dan penampilannya dengan Sporting kian memuncak menjadi pindah ke klub Inggris Manchester United pada bulan Juli 2007 untuk biaya sebesar € 25 juta. Nani memenangkan Community Shield pada kompetitif debut di klub dan sejak itu menambahkan sejumlah piala yang termasuk Liga Premier dan Liga Champions dalam musim debutnya di klub. Dia telah membuktikan dirinya sebagai pilihan pertama pemain sayap di Manchester United dan telah memenangkan gelar Premier League lanjutan, Football League Cup, satu FIFA Club World Cup, dan tiga Community Shield. Individual, Nani telah dimasukkan ke dalam (PFA, Pesepakbola Profesional 'Tim Asosiasi Premier League pada satu kesempatan dan merupakan calon untuk PFA Young Player of the Year pada tahun 2011.
Nani juga pemain timnas Portugal. Sebelum bermain di tingkat senior, ia bermain di U21. Dia membuat debut senior internasional pada bulan September 2006 dalam pertandingan persahabatan melawan Denmark dan mencetak gol internasional pertamanya saat kekalahan 4-2 di Kopenhagen. Nani telah mewakili negaranya di dua turnamen besar, tahun 2008 dan 2012 Kejuaraan Eropa. Sejak debutnya, ia telah membuat 62 penampilan dan mencetak 13 gol untuk Portugal.

Nani
Nani.JPG
Informasi pribadi
Nama lengkap Luís Carlos Almeida da Cunha[1]
Tanggal lahir 17 November 1986 (umur 26)[1]
Tempat lahir Praia, Tanjung Verde[1]
Tinggi 1,75 m (5.7 kaki)[2][3]
Posisi bermain Gelandang
Informasi klub
Klub saat ini Manchester United
Nomor 17
Karier junior
2000–2003 Real Massamá[4]
2003–2005 Sporting CP[4]
Karier senior*
Tahun Tim Tampil (Gol)
2005–2007 Sporting CP 58 (9)
2007– Manchester United 133 (25)
Tim nasional
2006–2007 Portugal U-21 10 (1)
2006– Portugal 62 (13)
* Penampilan dan gol di klub senior hanya dihitung dari liga domestik dan akurat per 01:12, 8 November 2012 (UTC).

‡ Penampilan dan gol di tim nasional
akurat per 23:37, 7 September 2012 (UTC)

Kehidupan Awal

Nani lahir pada tanggal 17 November 1986 di Praia, Cape Verde, di lepas pantai barat Afrika.[5] Nani beremigrasi dengan keluarganya ke Portugal pada usia dini. Nani dibesarkan oleh bibinya Antonia di kawasan Santa Filomena di distrik Amadora Lisbon setelah ditinggalkan oleh orang tuanya.[6] Pada usia lima tahun, ayahnya meninggalkan untuk liburan di Cape Verde tetapi tidak pernah kembali dan ketika dia 12 tahun ibunya meninggalkan Portugal untuk memulai hidup baru di Belanda.[6][7] Nani memiliki sembilan saudara kandung dari ibunya, yang ia adalah yang termuda, dan lima dari ayahnya. Mendapat julukan Nani dari seorang penatua adik pada usia muda.[8]
Kakak Nani lebih tua mengajarinya cara bermain sepak bola dan ia bermain dengan teman masa kecilnya, gelandang Manuel Fernandes. Sekitar usia 14, kakak Nani lebih tua membawanya untuk berlatih dengan Real Massama. adalah klub pertama Nani dan memberinya uang, makanan, dan membantunya mendapatkan Kartu ID dan paspor. pada usia 16, Nani berlatih bergantian pada hari hari dengan Sporting dan Benfica. Nani kadang-kadang berjalan mil dan berlatih sebelum Sporting ditawarkan kepadanya pra-musim pelatihan. Meskipun tumbuh di Lisbon, Nani dan saudaranya pendukung Porto dan pahlawan sepakbola adalah Luís Figo.[6][9]

Karier Internasional

Nani membuat penampilan pertamanya untuk tim senior Portugal pada 1 September 2006, dan menandai debutnya dengan gol di 4-2 pada kekalahan Portugal ke Denmark.[5][10] Nani dihilangkan dari Portugal bermain imbang 1-1 dengan Armenia, tapi ingat untuk kualifikasi Euro 2008 melawan Polandia dan Serbia pada bulan September. Ia juga memberikan assist untuk gol Ricardo Quaresma dalam pertandingan persahabatan melawan Italia pada 6 Februari 2008.[11] Nani diperintah keluar dari itu Portugal saat pertandinga persahabatan dengan Yunani pada bulan Maret 2008 karena cedera.[12]
Nani adalah anggota reguler dari skuad Portugal di kualifikasi Euro 2008, dan mencetak salah satu gol dalam kemenangan tandang 2-1 atas Belgia pada tanggal 2 Juni 2007.[13] Nani menerima panggilan oleh Luiz Felipe Scolari dalam 23orang skuad Euro 2008 bersama rekan tim Manchester United Cristiano Ronaldo.[14] selama gelaran Nani bermain tiga pertandingan dan mulai hanya satu. tetapi tidak membantu untuk gol Hélder Postiga selama penampilan pengganti di perempat final 3-2 pada kekalahan ke Jerman pada tanggal 19 Juni.[15]
Nani mencetak dua kali dan membantu sekali dalam pertandingan pertama Paulo Bento yang bertanggung jawab atas Portugal dalam kualifikasi Euro 2012, 3-1 menang atas Denmark pada 8 Oktober 2010.[16] Nani mencetak dua gol dan assist lain dalam kemenangan 5-3 atas Islandia pada tanggal 7 Oktober 2011.

Gaya Bermain

Pada tahap awal kariernya di Manchester United, Nani sering diungkap dan dibandingkan dengan rekan tim dan sekaligus rekan timnas Protugal Cristiano Ronaldo, untuk siapa ia sering diwakili di tingkat klub.
Dengan absennya Ronaldo, bagaimanapun, gaya Nani telah berkembang menjadi gaya pemain sayap lebih klasik, bisa bermain di kedua sayap, benar-benar memanfaatkan, kontrol kecepatan bola dan tipu daya untuk menciptakan ruang. Sementara mampu memotong kedua sayap untuk menyerang gawang dari jarak jauh, Nani memiliki tujuan jauh, namun proporsi jauh lebih tinggi dari assist kepada rekannya. Dia juga bisa bermain di posisi yang lebih menyerang maju ke depan atau sayap.[17]

Selebrasi

Nani berselebrasi gol dengan gaya Mortal, mirip dengan Obafemi Martins dan Lomana LuaLua. Selebrasi berasal dari latar belakang Nani di capoeira, yang digunakan untuk praktek sebagai seorang anak.[18] Untuk sementara, dilaporkan bahwa manajer United Sir Alex Ferguson, melarang perayaan Nani karena takut akan keselamatannya.[19] Nani mengecam laporan pada bulan Agustus 2007, yang menyatakan bahwa itu "tidak benar" dan bahwa "Ferguson tidak pernah berbicara kepada saya tentang subjek ini dan saya akan terus merayakan gol dengan cara ini. percakapan ia dengan saya adalah percakapan normal , seperti dia bercakap dengan semua pemain ".[20]

De Heaaaa

David de Gea Quintana (lahir 7 November 1990; umur 22 tahun) adalah seorang pesepakbola Spanyol yang berposisi sebagai kiper utama di klub Manchester United. Lahir di Madrid, ia memulai karier berusia 10 dengan Atletico Madrid dan naik melalui sistem akademi di klub sebelum membuat debut seniornya pada tahun 2009. Setelah menjadi pilihan pertama kiper Atletico, ia membantu tim memenangkan kedua Liga Eropa UEFA dan Piala Super Eropa, dan penampilannya menarik perhatian dari Manchester United, ia bergabung pada Juni 2011. Dia juga kapten saat di timnas U21 Spanyol.

David de Gea
David de Gea.jpg
Informasi pribadi
Nama lengkap David de Gea Quintana
Tanggal lahir 7 November 1990 (umur 22)
Tempat lahir Madrid, Spanyol
Tinggi ft 4 in (1.93 m)
Posisi bermain Penjaga gawang
Informasi klub
Klub saat ini Manchester United
Nomor 1
Karier junior
2001–2008 Atlético Madrid
Karier senior*
Tahun Tim Tampil (Gol)
2008–2009 Atlético B 35 (0)
2009–2011 Atlético Madrid 57 (0)
2011– Manchester United 40 (0)
Tim nasional
2004 Spanyol U-15 12 (0)
2007 Spanyol U-17 15 (0)
2007–2009 Spanyol U-19 15 (0)
2009 Spanyol U-20 1 (0)
2009–2012 Spanyol U-21 22 (0)
2012 Spanyol U-23 5 (0)
* Penampilan dan gol di klub senior hanya dihitung dari liga domestik dan akurat per 15:45, 26 Desember 2012 (UTC).

‡ Penampilan dan gol di tim nasional
akurat per 16 Oktober 2012

Klub

Sebuah produk dari akademi sepak bola Atlético Madrid, De Gea menghabiskan musim profesional pertamanya bersama tim cadangan, di Divisi Segunda B. Saat pilihan utama Sergio Asenjo dipanggil untuk bermain di tim nasional, dia mendapat panggilan pertama untuk bermain di tim senior. Pada 30 September 2009, dia menggantikan Roberto yang cedera saat pertandingan UEFA Champions League melawan F.C. Porto, dalam kekalahan 2-0, saat itu dia belum berusia 19 tahun.
Tiga hari kemudian, De Gea melakukan debut La Liga nya, di kandang melawan Real Zaragoza; dia menyebabkan lawan mendapatkan hadiah tendangan penalti di menit ke-19, tapi dia berhasil menepis tendangan Marko Babić, yang berakhir dengan kemenangan 2-1. Setelah beberapa kesalahan fatal yang dilakukan oleh Asenjo, dan kehadiran manager Quique Sánchez Flores, dia mengakhiri musim sebagai starter – dua kali mendapatkan gelar Man Of The Match sepanjang musim, ketika berhadapan dengan Athletic Bilbao dan Valencia CF. Sebagai tambahan, dia tampil di delapan pertandingan UEFA Europa League, termasuk saat pertandingan final melawan Fulham yang berakhir dengan kemenangan 2-1.
De Gea memulai musim 2010-2011 dengan gemilang, membantu Atletico memenangkan UEFA Super Cup: di 90 menit dari kemenangan 2-0 melawan Inter Milan, dia menepis tendangan penalti Diego Milito.
Karier De Gea melesat setelah bermain baik sepanjang musim 2010-2011, dan pada puncaknya, De Gea membawa timnas U-21 Spanyol menjuarai Euro U-21 di Denmark. Kecemerlangan De Gea dibawah mistar, membuat manager Manchester United, Sir Alex Ferguson berniat membawanya ke Old Trafford.
Pada musim panas 2011, David De Gea resmi hijrah dari klub Atletico Madrid ke Manchester United dengan biaya transfer £18.5 juta untuk menggantikan posisi kiper legendaris Manchester United yang memutuskan pensiun diakhir musim, Edwin Van Der Sar. De Gea dikontrak selama 5 tahun, dan akan berada di Old Trafford hingga 2016. Biaya transfer tersebut membuat De Gea menjadi kiper termahal se-inggris raya, memecahkan rekor transfer sebelumnya milik Craig Gordon yang dibeli Sunderland seharga £9 juta.
Prestasi awal De Gea bersama Manchester United adalah berhasil membawa klub barunya itu menjuarai ajang Coummunity Shied 2011 dengan mengalahkan tetangga United, Manchester City.

Internasional

De Gea membantu tim U-17 Spanyol memenangkan European Championship 2007, dan finis di urutan kedua di World Cup 2007.
Pada awal Mei 2010, berdasarkan penampilan di Atletico yang solid, namanya dicantumkan di timnas senior oleh manager Vicente del Bosque di dalam skuat yang berisikan 30 orang, untuk FIFA World Cup; sayangnya, dia tidak bisa menembus tempat utama. Di 2011 dia merupakan bagian dari tim U-21 Spanyol yang menjuarai European Championship 2011.

Penghargaan

Klub

Atlético Madrid
Manchester United

Internasional

U-17 Spanyol
U-21 Spanyol
 

ROONEY!

Wayne Mark Rooney (lahir di Croxteth, Liverpool, Inggris, 24 Oktober 1985; umur 27 tahun) merupakan seorang pemain sepak bola Inggris yang berposisi sebagai penyerang. Ia saat ini bermain di Manchester United dan menggunakan nomor punggung 10. Ia juga bermain untuk tim nasional Inggris, dan menggunakan nomor punggung 10 juga.

Wayne Rooney
Rooney CL.jpg
Rooney bermain untuk Manchester United
Informasi pribadi
Nama lengkap Wayne Mark Rooney[1]
Tanggal lahir 24 Oktober 1985 (umur 27)
Tempat lahir Croxteth, Liverpool, Inggris
Tinggi 1.78 m (5 ft 10 in)[2]
Posisi bermain Penyerang
Informasi klub
Klub saat ini Manchester United
Nomor 10
Karier junior
19962002 Everton
Karier senior*
Tahun Tim Tampil (Gol)
2002–2004 Everton 67 (15)
2004– Manchester United 264 (136)
Tim nasional
2002 Inggris U-19 1 (0)
2003– Inggris 78 (32)
* Penampilan dan gol di klub senior hanya dihitung dari liga domestik dan akurat per 16:21, 15 December 2012 (UTC).

‡ Penampilan dan gol di tim nasional
akurat per 15:31, 17 October 2012 (UTC)[3]

Karier

Klub

Sebelum bermain untuk Manchester United, Wayne Rooney bermain di Everton. Ia telah bermain selama 65 kali di Everton dan mencetak 15 gol liga selama 2 tahun kariernya di Everton.

Internasional

Wayne Rooney telah bermain 79 kali untuk tim nasional Inggris dan telah mencetak 33 gol.

Prestasi

Klub

Manchester United

Individual