Minggu, 17 Maret 2013

Manchester United 1 – 0 Reading


Gol tunggal Rooney bawa United unggul 15 poin dari City.
Manchester United bangkit dari dua laga menyesakkan kontra Real Madrid dan Chelsea. Menjamu Reading di Old Trafford, Sabtu (16/03), Setan Merah berhasil meraih kemenangan tipis 1-0 berkat gol semata wayang Wayne Rooney di babak pertama.
Tampil tanpa sejumlah nama utama yang diistirahatkan, United memulai laga dengan permainan yang terkesan lambat. Peluang pertama mereka baru tercipta saat pertandingan memasuki menit ke-14. Ashley Young melakukan tusukan ke kotak penalti dan melepaskan sepakan melengkung dengan kaki kanannya – sayang, bola masih melebar di sisi gawang.
Menit 21, Rooney akhirnya membuka skor. Aksi solo run Rio Ferdinand membuka ruang bagi Rooney untuk melepaskan tembakan dari luar kotak penalti. Sepakannya sempat terdefleksi oleh Alex Pearce sehingga melambung tanpa bisa dijangkau oleh kiper Stuart Taylor.
Di menit 31, tembakan keras Robin van Persie dari jarak 30 yard masih bisa ditepis Taylor. Semenit setelahnya, gantian Reading mengancam lewat sepakan jarak jauh Robson-Kanu yang menyamping tipis di sisi kiri gawang David de Gea.
Di babak kedua, Reading cukup mampu merepotkan pertahanan tuan rumah. Mereka sempat mengklaim penalti saat Adrian Mariappa terlibat duel dengan Nemanja Vidic di kotak penalti. Namun, wasit Lee Mason tak bergeming.
Pada menit 63 Robin Van Persie coba menuntaskan puasa golnya di lima laga terakhir lewat sebuah free kick. Namun, usahanya masih bisa digagalkan oleh Taylor.
Setelahnya, United memainkan tempo permainan. Satu peluang terakhir tercipta di masa injury time. Sayang, Rooney gagal menjangkau umpan silang Van Persie.
Ini adalah kemenangan keenam secara beruntun armada Sir Alex Ferguson di ajang Liga Primer Inggris. Hasil yang membuat mereka kini unggul 15 poin bersih dari Manchester City yang sebelumnya takluk 2-0 dari Everton.
Susunan Pemain

Man. United:
 De Gea; Smalling, Buttner, Ferdinand, Vidic; Anderson (Kagawa 85′), Giggs, Young (Carrick 74′), Welbeck; Rooney, Van Persie

Reading:
 Taylor, Shorey, Kelly (Morrison 88′), Pearce, Mariappa, Karacan, Leigertwood, McAnuff, McCleary, Robson-Kanu (La Fondre 69′), Hunt (Blackman 69′)

Kamis, 14 Maret 2013

Málaga celebrate 'fantastic achievement'

Málaga CF scorers Isco and Roque Santa Cruz reflected on their goals and aking the club past FC Porto into the quarter-finals – a dream for boyhood fan Jesús Gámez.
from La Rosaleda
Málaga celebrate 'fantastic achievement'
Jesús Gámez celebrates with Málaga goalkeeper Willy ©Getty Images

Roque Santa Cruz, Málaga forward
This is amazing. We were dreaming about a win like this right from the time we lost in Porto. We thought it would be hard and it was, but now all our work has paid off. It's a fantastic achievement for Málaga and whatever happens in the next round it's already something magnificent for the club. We are living a dream.
We feel the community's pride during each one of our daily training sessions. I think if you've been playing in big clubs for a long time you learn to always think about winning for the community, winning under pressure. That's important for us – we have people who know how to win under that kind of pressure. It's the ideal situation in fact because we have guys with lots of experience, who think big and who have the winning mentality because of having been through this previously. That's the mentality this club deserves.
As far as the winning goal goes, there are many times you try to do too much when you make your run. This time I saw where the ball was going to come and I kind of expected it. It's always a little bit of luck to stand in the right place but instinct plays a big part too. I'm very proud of the goal and what it means to all these people. It's fantastic.
Now we are in the draw and of course we would like to avoid the Liga clubs because it would be nice to have as many Spanish clubs in the semi-finals as possible.
It would be great to play somebody like Bayern because they are a historic name and a big club. For the people here it would be massive, even bigger than this has been today. Then of course because Martín [Demichelis] and I played there in the past so to have the chance to play them in the Champions League quarter-final would be great.
Isco, Málaga midfielder
To overturn a 1-0 defeat has been a great experience and it was tough. I thought our team was immense. Plus the fans were equally good. In the end we more than merited the victory. It's probably Málaga's greatest-ever achievement, a moment which was probably overdue and I'm proud to have been involved with this terrific generation of footballers at this club. After the first 90 minutes in Portugal we knew we'd have a chance to win here. We are a strong team and we never stopped believing that we could go through. That's crucial.
My goal? Well you don't think about much except celebrating with your team-mates. It was a crucial moment, obviously, because it was a big boost to be back on even terms and that was the springboard to winning. So now we wait to see who we draw and we strive to maintain the humility which has been our hallmark thus far.
Jesús Gámez, Málaga defender
You can't ask more than what we did today. I'm from Malaga and I'm a lifelong Málaga supporter too. So what we've lived through today in the Rosaleda is something quite unique. Right now it's fresh in our minds, but this is a memory which will stay with us forever. It's a game which was nothing like the first leg. They started really fiercely and we didn't get time on the ball. Then as soon as we took time in possession and imposed our brand of football that was the key to overturning the one-goal deficit.
You know that once we got to this stage of the tournament it was all pretty relaxed for us. Everyone thought that Porto were better than us but we knew – and it was demonstrated – that it's only ever about who's better on the pitch over 180 minutes. One of the most fundamental things for us if we are to beat 'big' teams is self-belief. Really, I'd say we aren't scared of anyone in this quarter-final draw.
 

Malaga 2 – 0 FC Porto

Dongeng dari Andalusia itu masih bersambung.
La Liga memang jumawa. Tak bisa dibantahkan. Setidaknya jika menengok para kontestan yang akan saling lirik, Jumat (15/3) esok dalam drawing Delapan Besar. Noda hanya terjadi di Mestalla kala PSG sukses mempermalukan Valencia di leg pertama bulan silam yang membuat perjuangan Roberto Soldado cs. di Paris menjadi sia-sia.
Tragedi bisa saja terjadi andai Madrid, Barca juga Malaga tak mampu bangkit. Los Blancos sukses memanfaatkan keunggulan jumlah pemain di Old Trafford. Blaugrana malah menggila. Hanya butuh tiga gol, Leo Messi cs. memberi bonus gol tambahan bagi publik Camp Nou.

Terbaru, penikmat bola di La Rosaleda berpesta pora usai gol Roque Santa Cruz di pertengahan babak kedua membuat anak bawang unggul agregat gol. Sebelumnya, wonderkid paling dibicarakan di Spanyol, Isco menyamakan gol saat nemu bola liar hasil tangkapan Helton jelang jeda.
Manuel Pellegrini jelas dieluk-elukkan di seantero Andalusia. Di bawah ancaman ketukan palu maut UEFA 21 Maret mendatang, permainan Joaquín cs. terlihat rileks. Tekanan kubu Portugal di awal pertandingan tak membuat grogi barisan pertahanan yang digalang Demichelis.
Pellegrini yang memercayakan Baptista sebagai tukang gedor bersama Saviola sejak kick off seharusnya bisa tersenyum andai gol penyerang mungkil Argentina tak dianulir Rizzoli. Namun publik La Rosaleda tak perlu galau. Tiga menit berselang, sepakan lengkung Isco menjauh dari jangkauan tangan Helton. Gol yang membuat tugas tuan rumah tinggal separuh jalan.

Keajaiban makin terang saat Defour tak kuasa menahan rasa gatal untuk menghentikan dribble Joaquín. Dua kartu kuning untuk pemain asal Belgia saat menit paruh akhir pertandingan baru menginjak angka empat. Pertandingan pun mutlak milik tuan rumah. “Diusirnya Seven Defour dan cedera João Moutinho mempengaruhi jalannya pertandingan,” Vítor Pereira hanya bisa mengeluh di konferensi pers.
Sentuhan kaki Martínez memanfaatkan sepakan bebas nyaris mengubur mimpi tuan rumah sebelum akhirnya penyerang senior asal Paraguay menjadi pahlawan. Lompatan Santa Cruz menyambut corner kick resmi mengantarkan Los Boquerones ke Delapan Besar. “Liga Champions adalah esensi sepakbola. Pencapaian ini terlihat mustahil. Menjadi mimpi siapa pun berada di sini,” ucap bintang muda tuan rumah, Isco yang terpilih sebagai player of the match oleh salah satu sponsor resmi.
Susunan pemain
Málaga: Caballero; Gámez, Demichelis, Weligton, Antunes; Joaquín (Camacho 87′), Toulalan, Iturra, Isco; Baptista (Santa Cruz 73′), Saviola (Piazon 78′)
Porto: Helton; Danilo, Otamendi, Mangala, Alex Sandro (Atsu 69′); Fernando, Lucho González, Defour, Varela (Maicon 57′); Moutinho (James Rodríguez 46′), Jakson Martínez

Giggs Akan Menjadi Suksesor Ferguson

“Anda harus bermimpi besar, jika Anda tidak bermimpi besar, Anda tidak akan berhasil.”
Ryan Giggs ingin menggantikan Sir Alex Ferguson sebagai manajer Manchester United, itulah pendapat yang dilontarkan mantan rekan setimnya Gunnar Solskjaer Ole.
Seorang mantan bintang Old Trafford yang saat ini menjabat sebagai manajer klub Molde di Norwegia, Solskjaer, pernah dikaitkan akan mengisi pekerjaan sebagai manajer di Manchester United setelah sempat memulai karir kepelatihan di tim cadangan The Reds Devils.
“Giggsy, ia melihat pekerjaan di United untuk dirinya. Dia punya potensi yang besar,” ucap Solskjaer seperti dikutip Mirror. “Giggsy akan bermain satu tahun lagi, tapi saya mengatakan dia mempunyai mata dan telinga yang lebih terbuka untuk apa yang dilakukan manajer.”
Ferguson saat ini belum menunjukkan tanda-tanda bahwa ia akan segera pensiun, namun Solskjaer, yang tetap berhubungan dengan bekas klubnya, membaca tanda-tanda bahwa gelandang veteran tersebut pada akhirnya akan menempati kursi panas di Old Trafford.
Solskjaer juga sempat dihubungkan dengan dua klub Inggris Aston Villa dan Blackburn Rovers untuk mengisi posisi manajer pada tahun lalu, namun ia dengan tegas mengatakan akan tetap tinggal di negara asalnya untuk mendapatkan pengalaman lebih. Ia juga tidak menyangkal bahwa dirinya akan senang jika dapat menangani Manchester United suatu hari nanti, tetapi ia memandang Giggs sebagai kandidat yang lebih kuat.
“Anda harus bermimpi besar, jika Anda tidak bermimpi besar, Anda tidak akan berhasil. Jadi mari kita tunggu dan lihat apa yang terjadi,” ucapnya. “Giggsy akan tahu itu. Dia punya potensi nyata dan ia akan melihat apa yang manajer lakukan.”
“Saya sudah mengatakan itu sebelumnya bahwa impian saya adalah menangani Manchester United. Itu adalah pekerjaan besar. Pekerjaan terbesar di dunia,” pungkas pria 40 tahun ini.

Gelar Akan Jadi Pelecut Semangat Pemain Muda United

Sangat penting bagi para pemain muda untuk mencicipi gelar juara demi menjaga semangat mereka untuk ke depannya.
Bagi Manchester United, merengkuh trofi pada musim ini akan menjadi batu loncatan untuk gelar selanjutnya. Begitulah gambaran pernyataan striker The Red Devils, Wayne Rooney.
Pemain Inggris ini adalah orang yang kompeten untuk mengucap kalimat tersebut. Pasalnya, setelah mendapatkan Piala Liga pada tahun 2006 di Old Trafford, ia ikut merasakan tiga gelar Liga Primer Inggris dalam beberapa musim selanjutnya. Jangan lupakan gelar Liga Champions 2008.
Para pemain yang didatangkan selama dua musim terakhir rata-rata belum merasakan gelar juara bersama United. Sebut saja Robin van Persie, Shinji Kagawa, Nick Powell dan Alexander Buttner yang didatangkan musim panas lalu.

David De Gea, Ashley Young dan Phil Jones yang diboyong periode lalu. Bahkan produk asli akademi seperti Tom Cleverley belum merasakan nikmatnya jadi juara. Sementara Danny Welbeck hanya merengkuh medali juara dari Piala Liga 2009.
Kini, United unggul 12 poin di puncak klasemen Liga Primer Inggris dan Rooney yakin gelar liga akan membantu mereka dalam beberapa tahun mendatang. “Kami punya skuat brilian dengan perpaduan antara pemain berpengalaman dengan pemain muda yang punya kemampuan hebat dan keinginan untuk menang,” ujar Rooney kepada Inside United.
“Kesuksesan musim ini sangat penting karena akan memberikan kami sebuah fondasi yang kuat untuk berkompetisi beberapa tahun ke depan. Setelah pemain muda merasakan gelar juara, mereka akan menyadari betapa nikmat rasanya dan mereka akan ingin melakukannya lagi dan lagi. Semoga mereka bisa mencicipinya musim ini.”
Mantan pemain Everton percaya bahwa kunci untuk mempertahankan keunggulan di Liga Primer Inggris adalah tidak cepat puas dan fokus demi memenangi setiap pertandingan.
“Anda hanya ingin mempertahankan atau mencoba dan menjauhkan jarak dengan terus menang. Anda tak akan pernah melihat situasi seperti ini dan berkata, ‘Kami unggul cukup besar sehingga kami boleh kalah dalam satu pertandingan dan seri satu dua kali.’ Ini semua tentang kemenangan dan memastikan Anda tak kehilangan poin.”

Mantan Pemain United Minta Rooney Tetap Bertahan

Kedatangan Robin van Persie yang menggeser Wayne Rooney dianggap sama seperti saat Ruud van Nistelrooy menggantikan posisi Andy Cole.
Andy Cole meminta Wayne Rooney untuk tidak meninggalkan Old Trafford musim panas ini dengan menyebut keputusannya meninggalkan Manchester United pada tahun 2001 sebagai sebuah kesalahan.
Masa depan striker berusia 27 tahun ini mulai jadi bahan pergunjingan sejak ia tak masuk dalam sebelas pemain utama melawan Real Madrid di Liga Champions pekan lalu. Peristiwa ini menyentak tim-tim Eropa semacam Paris Saint-Germain dan Bayern Muenchen untuk memantau situasi yang terjadi.
Cole, yang pergi meninggalkan United untuk bergabung bersama Blackburn Rovers setelah kesulitan mendapatkan tempat utama di skuat, yakin Rooney masih punya banyak hal yang bisa ditawarkan pada Sir Alex Ferguson dan harus belajar menerima keputusan manajer.

“Wayne punya kualitas. Ia akan memainkan banyak pertandingan bagi United,” ucap Cole seperti dilansir The Sun. “Ia masih punya banyak kesempatan di sini dan ia akan mencetak banyak gol juga di sini.”
“Saya tak melihat itu sebagai masalah. Semua orang pernah ditinggalkan saat pertandingan besar dan kembali seminggu kemudian. Manajer meninggalkan pemain besar di pertandingan besar. Hal ini sudah sering terjadi.”
“Saat kami memenangi treble, kami mencapai final Piala FA dan ia meninggalkan sejumlah pemain. Pertandingan terakhir Liga Primer Inggris, ia meninggalkan pemain saat melawan Tottenham., saya salah satunya. Pertandingan besar berikutnya, Anda bisa bermain. Itu adalah bagian dan paket dari klub seperti United.”
Pemain tim nasional Inggris ini sedang bersaing dengan rekrutan musim panas, Robin van Persie, pada musim ini. Situasi ini mirip saat Cole menghadapi kehadiran Ruud van Nistelrooy, yang membuatnya hengkang dari United.
“Saya bisa memahami perasaan Wayne,” tambahnya. “Saya melihat kembali apa yang terjadi pada saya dan jika saya tidak begitu keras kepala, saya bisa tetap bersama United.”
“Saya melihat ke belakang dan saya berpikir, ‘Seharusnya saya tetap di sana’. Tetapi, ketika Anda masih muda dan bersemangat, Anda ingin bermain sepakbola di setiap minggu. Anda membuat keputusan dan Anda harus tetap memegangnya.”

Nani: Inilah Waktu Saya!

Musim ini Nani baru bermain sebanyak 17 kali dan hanya mencetak empat gol
Kontrak pemain sayap Manchester United Luis Nani akan segera berakhir musim depan. Pemain yang hampir dijual ke Zenit St. Petersburg pada musim lalu berharap penampilannya akan meyakinkan Manchester United untuk memperbarui kontraknya.
Nani menyatakan ia akan menunjukkan kepada Manchester United bahwa ia layak untuk mendapatkan kesepakatan baru. Pemain internasional Portugal belum mendapatkan persetujuan baru dengan The Red Devils sejauh ini.
Perwakilan Nani mengatakan bawah sang pemain ingin meminta kenaikan gaji sebesar 130.000 poundsterling per pekan dan menyatakan pihak klub harus mengalah untuk segera menaikkan gajinya yang saat ini berkisar 90.000 poundsterling per pekan.
Manajer Manchester United Sir Alex Ferguson dengan tegas mengatakan menginginkan pemain 26 tahun itu untuk tetap bertahan. Nani pun bertekad untuk membuktikan dirinya masih layak untuk memenuhi keinginan sang manajer.
Nani menjadi kejutan di lini depan saat Ferguson memilih membangkucadangkan Wayne Rooney di laga krusial kontra Real Madrid di Liga Champions pekan lalu. Namun, pilihan pelatih asal Skotlandia itu terbukti tepat sebelum ia diusir secara kontroversial keluar lapangan.
“Saya ingin menunjukkan kepada manajer bahwa ia bisa mempercayai saya dan dia bisa percaya pada saya dalam setiap pertandingan,” ucap Nani seperti dikutip Mirror.
“Saya ingin menunjukkan kepadanya kontribusi saya dapat membantu memenangkan pertandingan. jadi saya akan terus bekerja keras untuk memastikan saya siap memberikan respon setiap kali saya mendapatkan kesempatan.”
Nani, yang didatangkan dari Sporting Lisbon dengan harga 17 juta poundsterling pada tahun 2007, bisa saja pindah ke klub Rusia Zenit St. Petersburg Agustus lalu. Tapi tuntuan gaji yang besar menghambat kesepakatan dan sejak saat itu ia harus rela berada di bangku cadangan United musim ini.
Cedera harus membuatnya absen selama dua bulan hingga pertandingan melawan Real Madrid, namun kini ia telah memulai tiga dari empat pertandingan terakhir United. Nani percaya ia masih dapat memiliki pengaruh yang besar saat ini hingga akhir musim nanti.
Ia harus ditarik keluar karena mengalami cedera hamstring pada pertandingan di Piala FA melawan Chelsea yang berakhir imbang 2-2, namun tampaknya cedera itu tidak terlalu serius dan Nani kemungkinan akan diturunkan saat melawan Reading pada hari Sabtu.
Pasukan Alex Ferguson kini tengah membidik gelar ganda, Piala FA dan Premier League. Nani menyatakan dirinya siap untuk memainkan peran utama di setiap pertandingan untuk mendapatkan double winner.
“Sekarang kepercayaan diri saya sedang tinggi dan saya rasa yang terbaik masih akan datang dari saya. “Ini adalah waktu saya dan saya rasa saya bisa menjadi bagian penting bagi tim dalam pertandingan besar.”
“Karena saya cedera selama dua bulan, sekarang saya mulai segar ketika beberapa pemain lain mulai kelelahan. “Saya merasa dalam penampilan terbaik saya dan saya sudah hampir tiba di puncak. Saya pikir selama pertandingan berikutnya saya dapat memberikan kejutan kepada orang-orang,” pungkasnya.
Juventus dikabarkan tertarik untuk mendatangkan Nani, yang kemungkinan akan dijual musim depan kecuali jika kesepakatan dapat tercapai bersama Manchester United untuk tuntutan kenaikan gajinya.